HEMAT ENERGI

Hemat energi adalah suatu tema, yang menarik perhatian penuh di seluruh masyarakat umum, tapi dalam hubungan ini jarang dipikirkan ke masalah penerangan. Ternyata di Jerman, 10% dari seluruh kebutuhan energi 480.000 GWH (1 GWH = 1 x 166 KWH) dipakai tujuan penerangan, yang dibagi lagi dalam 20% untuk rumah pribadi (private house hold) dan 80% untuk industri, perdagangan, penerangan umum dan sebagainya.

Dalam sektor kawasan industri selain lampu sodium tekanan tinggi, banyak juga dipasang lampu-lampu jenis fluoresen sejumlah kira-kira 310 juta buah, ada trend di Eropa bahwa pemakaian atau kebutuhan terhadap lampu-lampu penerangan tersebut akan terus meningkat.

Kemungkinan-kemungkinan untuk Penerangan yang Lebih Efisien Pemakaian energinya

Untuk dapat merealisasikan suatu sistem penerangan dengan pemakaian energi yang lebih efisien lagi, maka telah diusulkan suatu program yang dibagi dalam 3-tingkat, yang diterapkan untuk penerangan : perkantoran, pabrik, stasiun-stasiun kereta api, lapangan terbang, dan tempat umum lainnya. Dalam penerangan ini tak hanya dikemukakan suatu teori dengan visi kemudian hari, tapi program tersebut juga dapat direalisasikan dengan sarana yang tersedia sekarang .

Pada tingkat-I : sistem perlampuan (instalasi lampu-lampu yang telah terpasang) yang lama diganti dengan sistem perlampuan yang lebih efisien pemakaian energinya, misalnya lampu-lampu yang mempunyai tutup plastik putih dari 18,3 W/m2 di ganti dengan jenis lampu penerangan kaca refleksi dari 10,5 W/m2, yang dapat menghemat kira-kira 43% dan sering dipasang di pabrik dengan hall atau ruang kerja yang luas.

Pada tingkar-II diusahakan untuk dapat tercapai suatu untuk kerja (performance) perlampuan yang ekonomis. Seperti telah juga diterangkan oleh Ir. Gunawan, maka Balas Elektronis (BE) di sini memberi solusi yang tepat. Suatu inovasi teknik perlampuan dalam dekade terakhir yang menghasilkan suatu potensial hemat energi sampai dengan 25%.

Bila dibandingkan dengan Balas Konvensional (BK) mensuplai bagian elektronik dari lampu fluoresen dengan tegangan frekuensi tinggi (frekuensi servis 30 Hz), sehingga menaikkan tingkat penerangan cahaya dari lampu, dan jelas menurunkan pemakaian energi. Selain itu hanya sedikit energi diubah menjadi rugi daya, dan memperpanjang rentang hidup (umur pakai lampu-lampu fluoresen). (Lihat juga Tabel 2 hlm. 27 Elektro Indonesia : No. 1, Juli 1994).

Pada tingkat-terakhir (III) diusulkan supaya cahaya matahari dalam ruang dimanfaatkan secara terarah, artinya dengan perantara alat pengatur yang bergantung pada cahaya matahari dan mengontrol penerangan lampu-lampu (artificial illumination), dapat menurunkan lagi pemakaian energi sebesar 25%. Suatu alat sensor cahaya d

alam ruang menjaga bahwa tingkat terang dalam ruang kerja selalu konstan., dapat menurunkan lagi pemakaian energi sebesar 25%. Suatu alat sensor cahaya dalam ruang menjaga bahwa tingkat terang dalam ruang kerja selalu konstan.

Keuntungan dari Penerangan dengan Pemakaian Energi Lebih Efisien

Dalam penilaiannya harus dibedakan antara aspek-aspek ekologis, ekonomis dan ergonomis. Sistem penerangan ekonomisyang tinggi dapat dicapai dengan cara penghematan biaya-biaya energi, ongkos-ongkos pelayanan (maintenance cost), harga lampu yang rendah, jaminan yang maksimum terhadap kebakaran, dan tempat kerja maupun persyaratan kerja yang baik.

Dengan memakai lampu hemat energi dan memperpanjang rentang hidup dari perlampuan maka dapat dihemat atau dikurangi pemakaian sumber-sumber energi. Ergonomi akan membuat daya penglihatan yang tinggi, tak ada gangguan kebisingan, penerangan untuk tiap-tiap manusia dan kesejahteraan masyarakat.

Tinggalkan komentar